Aku Sebulir Padi 4 ( Bersama bu Eva Haryati Israel,S.Kom.)
Anda Bertanya Narasumber Menjawab
Mrs. Bams pemilik PenaBams bertugas sebagai Modertor, menemani bu Eva Haryati Israel,S.Kom Narasumber pertemuan ke 4 gelombang 17.
Kali ini saya
tidak menukil biografi beliau, karena sebelumnya pernah bersama belajar dengan
rekan-rekan penulis digelombang 13 dan 16 Narasumber diantaranya beliau,
Tetapi tema
kali ini yang beliau siapkan, tema yang sangat menarik dan membuat penasaran
terlebih saya masih Penulis Pemula.
Tema “ Pengalaman Menjadi Penulis Buku Kilat”.
Kemahiran
menulis memang butuh proses tahap-demi tahap dilalui sehingga menjadi
pengalaman berharga.
Dengan
pengalaman yang dilalui tentu akan memiliki kelebihan-kelebihan penunjang dalam
mencapai tujuan berikutnya.
Dan pengalaman
bisa dijadikan tolak ukur untuk mewujudkan tujuan yang sama tetapi tentu dengan
level yang lebih baik lagi.
Narasumber
sudah membuktikan proses itu. Dari gambaran pengalam yang Narasumber sampaikan
membuahkan ekspektasi yang positif.
Pembaca, saya
tidak akan mengajak kita terlalu mengupas perihal pengalaman, karena sejatinya
pengalaman memahaminya kita bisa berbeda sudut pandang.
Nah
dikesempatan kali ini, secara pribadi saya sangat merasakan epektasi pengalaman
Narasumber dalam proses menulisnya, dan saya salut.
Dalam paparan
materi kali ini saya mencoba mengcopas semua pertanyaan yang peserta tanyakan
dengan harapan dapat mengingatkan kita kembali, saya rasa justru lebih
spesifik lagi teknis yang ingin kita ketahui tentang berbagai hal solusi cara menulis.
Berikut beberapa pertanyaan peserta :
P.1) Assalamualaikum,
Bu Eva. Saya Heri dari Bantul, Jogja. Mohon maaf mau bertanya, Bagimana Tips untuk
menulis buku secara kilat tetapi tidak terburu buru sehingga buku yang dihasilkan
adalah buku jadi yang baik?. Apakah
menggunakan beberapa lapis editor?.
Sebab saya sering melakukan kesalahan konyol seperti typo ketika menulis
khawatir sekali jika buku secara terburu ditulis yang dikonsumsi pembaca
bukanlah buku yang lezat. Terimakasih.
Narasumber :
Waalaikum’salam
Pak Heri salam
kenal ya. Untuk menghasilkan buku yang baik tentunya waktu juga menjadi
pertimbangan yang sangat penting tapi bukan berarti kita tidak bisa menulis
dengan kilat. Jadi tipsnya rampungkan dulu tulisan kita tanpa terlalu
memperhatikan typo, nanti setelah rampung sesuai outline barulah kita koreksi
kembali, jangan buru buru dicetak jika diterbitkan sendiri. Tapi kalau diterbitkan oleh penerbit biasanya
mereka ada team editing atau kurator, dan sebelum diterbitkan kita akan
diberikan Proofreading untuk kita cek kembali dari segi kebahasan dan
typonya.
P.2) Assalamu’alaikum. Saya Amiruddin dari SMPN 23 Simbang
Maros Sul-Sel
Pertanyaan saya bagaimana cara menyusun
mind map dalam menyusun sebuah buku, sehingga dapat menjadi sebuah daftar isi?. Terima Kasih
Narasumber :
Waalaikum salam pa Amiruddin salam kenal
aga kareba. Cara
menyusun mind map pengalaman saya tentukan dulu tema utama kita Misalnya Saya
ingin menulis buku tentang Guru Penggerak setelah ketemu temanya kita mulai
dengan konsep sederhana yang akan kita bangun dari konsep - konsep ini akan
menjadi simpul simpul baru yang akan memetakan pikiran kita sehingga mudah
mencari referensinya. Misalkan : Idenya
atau Judul Buku Guru penggerak : bab 1 bisa saya buat dengan judul : Filosofi
guru penggerak, Bab II : Peran Guru penggerak Bab III : Guru penggerak dalam
Transformasi pendidikan.Dari
poin poin ini bisa kita kembangkan lagi, kita kembangkan menjadi poin poin sub
tema. Banyak
juga referensi tentang membuat Main Map saya juga menemukan dan mencoba teknik
ini setalah membaca buku dari pa Akbar Zainudin yang berjudul UKTUB, semoga membantu ya.
P.3) Assalamu'alaikum
Wr Wb. Mr
Bams saya Madame Heddy. Mau
bertanya tentang ISBN dan HAKI. Apakah
keduanya penting dan harus .
Narasumber :
Waalaikum Salam madame Heddy salam
kenal. ISBN ini penting sebagai pengakuan hak cipta dari karya yang kita tulis
sampai kita matipun no ISBN ini akan menjadi identitas dari buku/ karya kita.
Sedangkan HAKI adalah Hak kekayaan intelektual agar orang lain tidak dapat
menyalahgunakan hasil karya orang lain dan keduanya dilindungi Undang undang.
P.4) Assalamualaikum
Bunda Eva. Saya Mujiatun
dari Lampung. Saya sudah baca
pengalaman Bunda menulis buku hanya dalam waktu 7 hari. Subhanallah, tetapi tulisan Bunda sangat
bergizi, renyah, dan gurih. Pastinya bikin nagih. Nah,
bagaimana caranya supaya bisa begitu? Padahal hanya dalm waktu yg sangat
singkat. Trimksh, maaf pertanyaan kepo banget.
Narasumber :
Alhamdulillah terima kasih sahabat senang rasanya dapat penilaian seperti ini,
inilah salah satu yang membuat kita lebih termotifasi untuk menulis.
Kalo ditanya bagaimana bisa begitu
relatif ya bund tiap orang punya cara dan cirinya dari tulisannya sendiri, kalo
pengalaman saya sih menulislah ketika ingin menulis ,menulis juga bentuk
syukur, dan ketika bentuk syukur ini kita jadikan tulisan maka yg membaca bisa
merasakan suasana hati dari penulis.
P.5). Assalamualaikum
Ibu Eva. Saya Fitria Ratnawati berasal dari SD Negeri 12 Terangun - Gayo
Lues Aceh. Ingin
bertanya, pertanyaan ini sedah lama saya simpan karena bagaian dari kegelisahan
saya saat menulis.
1. Bagaimana menghadapi rasa menggebu
pada saat menulis, sehingga apa yang disampaikan seolah terkesan terburu-buru,
membuat alur cerita tidak beraturan.
2. Apa yang menjadi pembeda antara
membuat artikel, cerpen dan esai. Terimakasih
banyak atas penjelasan ibu
Narasumber :
Waalaikum salam Bu Fitria
1. Kalo orang kupang bilang Gasss Kaka
jangan direm, bahan bakar lagi full tangki😁 biasanya saat
kita termotifasi seperti ini kita akan bisa menghasilkan karya dan untuk alur
cerita kita diawal sudah menggunakan main map inilah yang kita tuangkan menjadi
outline buku sehingga tidak akan keluar dari jalur apa yang akan kita tulis
2. Saya
juga masih belajar sama kaya bu fitria nah biar kita makin jelas kita nanti
googling sama sama ya.
P.6). Dwi
rahmiati mukomuko Bengkulu.
Assalamualaiku buk eva, cerita yang ibu
sajikan di blog sangat menginspirasi sekali.saya jadi tambah semangat untuk
terus menulis dan bisa membuat buku.pertanyaan saya, bagaimana mencari ide dalam
menulis buku kilat apalagi waktunya sudah ditentukan dan tema juga ditentukan? apakah dalam satu minggu itu kita hanya
fokus menulis dan mencari ide saja, atau bagaimana buk eva?terimakasih
sebelumnya.
Narasumber : Waalaikum salam bu Dwi, man Jadda wa jadda siapa yang
bersungguh sungguh maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkan. Seperti
pengalaman saya sebagai penulis pemula juga mendapati hal yang sama 1001
kegalauan dan rasa tidak percaya juga muncul diawal tapi setelah outline
rampung insyaAllah akan lebih siap. Dan tentang ide kita bisa dapatkan dari
mana saja dan kalu
pengalaman saya saya menemukan ide menulis saya dari pengalaman yang saya
lakukan. Bahkan kalu
kita pelajari dari grup menulis ini apa saja bisa menjadi ide menulis. salah
satunya membuat resume sebanyak 20 kali pertemuan akan menciptakan sebuah buku
nantinya di akhir pembelajaran.
Laurbiasa
jawaban dari Narasumber. Mari kita coba aplikasikan tak ada yang tidak mungkin
dibarengi niat yang kuat. Betapa peluang besar kita bisa menulis karena kita
telah dituntun dan diarahkan pada langkah menulis yang baik.
Hanya 6
pertanyaan yang saya tampilkan. Banyak pertanyaan semua bagus dan menginspirasi
dengan harapan dapat mengingatkan kembali apa yang disampaikan atas dasar
pengalaman Narasumber.
Salama
Literasi
Menulis dengan style sendiri, patut dijadikan contoh ini mah. semangat berkarya pak
BalasHapusterimakasih pak hadi...semangat pak
HapusKeren sekali singkat padat dan bermakna...sukaaa sukses selalu k
BalasHapusAlhmdulilla terimakasih bu Narasumber. Apresiasi yang sangat memotivasi.
HapusIsinya bagus pak dan backgroundnya juga sudah bagus dan mohon kunjungi blog saya
BalasHapushttps://hernisbanah.blogspot.com/2021/01/bisakah-diriku-menulis-secepat-kilat.html
terimakasih bu herni. siaaaap
HapusCakepnya tulisan bapak Asikin. Pingin seperti ini
BalasHapusterimakasih bu fitri. saya yakin tuisan ibu lebih baik....semangaat bu
Hapus