BERSAMA PAK AGUSTINUS SUBARDANA

 

LAIN KONDISI LAIN STRATEGI

(Penerbit vs Pandemi Covid19)

Wah!, Admin pengunci malam ini bu Aam Nurhasanah heheh?, ibu satu ini hebat, laris pula buku karyanya. Malam ini. Adakadabra! kelas WAG Menulis langsung terkunci. Omjay sedang sakit. Lekas sembuh ya Omjay. Aamiin. Sukes selalu buat bu Aam Nurhasanah.

Kelas WAG Menulis malam ini, tugas moderator dimandatkan pada pak Rizky Kurnia Rahman, peserta gelombang 16. Asli Yogyakarta tinggal di Sulawesi. Wah keren pak Rizki. Pasti menguasai dua bahasa daerah. Betul ya pak?.

Tak terasa saat ini sudah memasuki materi yang ke 15. Perjuangan tidak mudah dan bersyukur sekali, bertahan hingga saat ini. Yaah, terkadang resume telat dibuat. Karena waktu terbagi kesibukan dengan kegiatan lainya. Itulah perjuangan yang harus dijalani demi menggapai mimpi menjadi penulis hebat.

Tentu bergabung di WAG Menulis ini, merupakan berkah. Sudah gratis dapat ilmu pula. Sayang sekali bila tidak produktip menulis. Tentu narasumber dan Omjay dkk kecewa. Doakan saya mejadi hebat menulis seperti narasumber. Semanggat. Aamiiin.

Nah, narasumber kali ini bapak Agustinus Subardana. Beliau merupakan Direktur Pemasaran Penerbit Andi. Boleh dong ijinkan saya mendoakan perusahaan Penerbit Andi. Semoga semakin maju dan berkah. Alfatihah……Aamiin. Penerbit maju, penulis kaya, literasi menulis dan membaca masyarakat kita maju. Aamiin.

Jangan negatif thinking dulu ya pembaca. Bukan lebay!. Tapi kenyataan yang sangat membanggakan. Untuk kali ketiga insan Penerbit Andi berkenan hadir di kelas WAG Menulis, tulus dan ikhlas berbagi pengalaman dan ilmu gratis dalam hal menulis dan menerbitkan buku. Memotivasi dan memberikan peluang menerbitkan buku. Eiiit…Tapi satu syarat tulisannya harus memenuhi ketentuan penerbit.

Beberapa detik moderator mengilustrasikan materi dan sedikit bercanda. Materi malam ini “STRATEGI PEMASARAN BUKU SAAT PANDEMI COVID-19”. Selanjutnya moderator mempersilakan narasumber malam ini untuk menyampaikan materi. Gayung bersambut, narasumber pun langsung menyapa para peserta. Sayang pak, bisa menhyambut salam hanya dalam hati. Tak mengapalah namanya juga online ya.

Strategi. Apa yang terbayang dalam benak anda?. Apalagi buku yang akan dipasarkan. Dalam kondisi saat ini Pandem Covid 19. Jangankan pemasaran buku. Pemasaran produk lainpun terkena dampak dari situasi saat ini.

Masih adakah saat pandemi peminat buku?.  Masih adakah yang mau membeli?. Tentu ada. Melalui strategi yang dikuasai oleh penerbit tentu, buku akan terdistribusikan dengan baik.

Buku merupakan perwujudan maha karya cipta Yang Maha Kuasa. Iqro (bacalah). Allah SWT titipkan haya pada manusia. Manusia diwajibkan berikhtiar dan melaksanakan kodratnya untuk berpikir. Buku sudah sejak lama ada, melewati zaman peradaban manusia. Buku akan selalu ada sepanjang masa.

Betapa hebatnya manfaat buku. Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi.

Dengan buku manusia tahu jatidirinya. Dengan buku kita tahu sejarah. Dari masa kemasa sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca, beraneka ragam terbitan buku. Sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini.

Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Saat ini menurut narasumber, terdapat 1.328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi.

Tentu dengan jumlah penerbit buku yang ada di Indonesia, banyak peluang bagi penulis untuk menerbitkan buku. Tetapi jelas kondisi saat ini penerbit terkena imbas. Terganggunya kegiatan usaha, berpengaruh pula pada menurunnya produksi serta pendapatan.

Apa saja dampaknya yang berimbas pada penerbit?. Mari simak penjelasan narasumber.

  • Jaringan toko buku sebagian besar tutup.
  • Pengunjung ke toko buku khwatir tertular covid  yang akhirnya sepi.
  • Penurunan omset buku 60-90% .
  • Pelaku penerbit buku mengurangi jumlah terbit baru dan mengurangi distrubusi buku
  • Penerbit bangkrut.
  • Pemasaran buku langsung kurang mksimal dalam menawarkan prodak buku
  • Konsumen instansi/masyarakat umum, mengurangi anggaran buku untuk pembelian alat kesehatan/covid.

Terjadi penuruan awal maret. Bulan april titik terendah penjualan buku. Awal juni mulai merangkak naik tetapi tidak drastis.

Hal tersebut memicu penerbit untuk menciptakan strategi pemasaran di kondisi saat ini. Strategi tersebut melalui digital marketing (online). Menurut narasumber Digital Marketing manfaat banyak, diantaranya biaya murah, daya jangkauan sangat luas, mudah menentukan target buku sesuai kategori, komunikasi lebih mudah, lebih cepat populer, meningkatkan penjualan. Mudah evaluasi dan dikembangkan secara terus menerus.

Disamping banyak manfaat dan peluangnya besar, narasumber menegaskan juga bahwa ntuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktip promosi , supaya kita dapat :

  •  Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
  • Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
  • Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
  • Menaikan penjualan dan profit
  • Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
  • Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
  • Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.

Hal ini membutuhkan tim pemasaran khusus. Tim pemasaran serangan darat Online (Website, Medsos,  Komunitas). Tim Khusus serangan darat (Offline) melakukan pemetaan wilayah, membuka cabang disetiap kota besar. Target pasarnya Toko buku Modern, Toko Buku Semi Modern dan Toko Buku Tradisional.

Hingga pada sesi materi penutup narasumber menyampaikan bahwa masih banyak strategi pemasaran buku yang terus berkembang. Namun menurut beliau sebagai tenaga pemasaran buku, sangat bangga sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan karya – karya tulisan ilmu pengetahuan sebagai perwujudan ikut serta dalam  menceraskan kehidupan bangsa Indonesia.

 

Salam Literasi

Asikin Widi Jatnika

@Blogger Kampung 2020

 

 

12 Responses to "BERSAMA PAK AGUSTINUS SUBARDANA"

  1. Apa bedany pandemi, pandemik dan pandemic?

    Tulisan typo "menizinkannya" di paragraf pembuka bikin underestimate padahal isi nya bagus

    Oia, tiga tokoh penting PENERBIT ANDI mau memberi kuliah menurut Pak Agus itu adalah bagian dari strategi pemasaran. Iya nggk? Hehe

    BalasHapus
  2. siaaaap pak didi.terimakasih masukannya....mantaaaap semangaaat

    BalasHapus
  3. Resumenya padat berisi.. sedikit kata saja yg perlu diedit yah

    BalasHapus
  4. Mantap pa, bersama orang2 hebat... 😀😀😀

    BalasHapus
  5. Resume sangat bagus, bahasa mudah dipahami. Sukses selalu

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel