AKU SEBULIR PADI 7 ( BERSAMA NORALITA PURWA YUNITA,M.Pd.)

TERWUJUD KARENA PRODUKTIF

 

Kelas WAG Menulis Online bersama OmJay dan kawan-kawan penulis kembali mengudara dipertemuan ke-7  gelombang 17.

Pertemuan ke-7 menghadirkan bu Noralita Purwa Yunita,M.Pd pada paparan materi akan ditemani bu Aam Nurhasanah.

Narasumber yang dihadirkan pada setiap pertemuan merupakan insan penulis dengan latarbelakang berbeda, juga insan penulis jebolan kelas WAG Menulis yang sudah mampu dan sukses menebitkan buku.

Beliau salah satunya sudah mampu membuktikan kiprahnya dalam hal menulis, beberapa judul buku telah lahir, bukti itu disamping sudah menjadi hobi tentu kelas WAG Menulis membuka cakrawala menulis lebih baik lagi, hingga saat ini akan lahir buku-buku lain dengan pena hatinya.

Anda mau seperti beliau?, bagi peserta saat ini tergabung di kelas WAG Menulis ini merupakan pintu menuju peluang sukses mampu menulis dan sukses mampu menerbitkan buku.

Lantas bagaimana dengan pembaca yang diluar kelas WAG Menulis? Saya yakin bila anda membaca dan mencoba apa yang kami lakukan pasti mampu pula menulis dengan baik.

Karena dengan menulis setiap momen dengan berbagai tema akan tersimpan dengan baik. Menulis merupakan kegiatan yang bisa menumbuhkembangkan prilaku yang memberikan manfaat positif entah untuk diri sendiri atau untuk orang lain.

Menulis memang sulit bila kita mengawali dengan stigama berat, tetapi bila stigma itu kita ganti dengan stigma niat dan mencobanya secara perlahan akan mampu mewujudkannya.

Dalam dunia menulis, seorang penulis hebatpun tidak lantas simsalabim langsung hebat, kenapa demikian untuk meraih itu membutuhkan proses ada perjuangan didalamnya. Banyak para penulis yang sudah mapan menekankan, lakukan menulis dengan konsisten terus menerus.

Seandainya anda mengawali menulis lalu mimpi anda langsung terbang tinggi kelangit tanpa anda mengetahui cara ilmu menulis, hal itu tidak akan terjadi malah mimpi itu akan menjadi hambatan bagi anda sendiri.

Lalu seperti apa yang harus dilakukan?. Saat ini banyak Komunitas Menulis bergabunglah anda dikomunitas itu atau anda punya teman seorang penulis belajar dengannya.

Wah saya tidak menemukan keduanya misal, saya jawab anda sungguh terlalu anda saya anggap bukan pejuang yang tangguh berarti keinginan anda hanya sebatas keinginan saja.

Saat ini banyak bertebaran didunia Internet apa yang saya maksud satu kali searching saja anda akan menemukannya. Setelah menemukan kuatkan tekad anda untuk belajar dan mampu menulis.

Anda seorang guru? apalagi, sungguh disayangkan bila tak ada niat untuk mengembangkan diri karena guru dituntut akan hal itu, karena menulis merupakan bagian dari keseharian seorang guru. Anda berkata tak bisa? Lantas selama ini apa yang anda lakukan?, silahkan anda jawab sendiri.

Regulasi Literasi saat ini menuntut anda, saya dan kita semua insan pendidik untuk mensukseskannya, kita merupakan insan penggiat literasi sejak dini karena kita sedang mempersiapkan generasi kedepan generasi Indonesia yang mampu berdaya saing dikancah global.

Aksi kita dalam hal membiasakan menulis sudah jelas nampak dalam keseharian kita, bagaimana kita harus mempersiapakn perangkat pembelajaran dan bagaimana kita mempersiapakn administrasi guru, entah guru mata pelajaran atau guru kelas. Nah hanya saja kebiasan itu mari kita tingkatkan pada hal yang lebih membanggakan lagi yaitu kita mampu menulis dan menerbitkan buku. Satuan pendidikan dimana kita bekerja merupakan benteng pertama sebagai penguat gerakan literasi menulis kita. Kalu anda sudah mampu dan menemukan cara menulis yang baik tentu anda berkeinginan peserta didik anda mampu menulis juga seperti anda tentunya dengan berkolaborasi melalui buku bersama (Antalogi Siswa).

Dalam kesempatan yang berbahagia ini Narasumber berbagi pengalaman, bagaimana mewujudkan tulisan dengan berbagai tantangannya.

 

Melalui tema yang beliau nukilan “ Produktif Menulis Buku”. Sekilas dapat kiranya kita sejenak memahaminya.

Selanjutnya seperti apa Narasumber menciptkan langkah kerja dalam menulis buku, berikut paparan lengkapnya :

1. Tema. Tentukan tema buku yang akan ditulis

2. Outline / TOC/ Daftar isi. Dalam penulisan buku, pembuatan TOC / outline/ daftar isi merupakan langkah kedua setelah penentuan tema, mengapa demikian?. Ada beberapa alasan pentingnya pembuatan daftar isi:

  • Daftar isi merupakan kerangka pikiran kita dalam menuangkan setiap ide dalam buku yg akan kita tulis
  • Membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku
  • Kita dapat mengetahui awal dan akhir dari buku kita melalui daftar isi ini
  • Membantu kita dalam mencari referensi / pustaka yang kita butuhkan
  • Agar tulisan dalam buku kita lebih terfokus dan tidak sampai keluar bahasan / topik
  • Paling penting, adanya daftar isi ini akan membantu kita untuk menjadwalkan kapan buku kita harus selesai. Dengan kata lain target waktu selesainya buku, misal jika kita memiliki 5 bab dalam daftar isi, kita mungkin dapat menargetkan kelima bab ini harus selesai dalam 5 bulan. Berarti 1 bab HARUS selesai dalam 1 bulan. Dengan cara ini, maka buku kita akan cepat selesai karena kita sudah memiliki target penyelesaian

Lalu bagaimana cara membuat daftar isi?.

  • Untuk naskah non fiksi Ikuti pedoman 2W+ 1H. Bab awal merupakan bab yang menjawab why, artinya mengapa. Dalam hal ini bab awal dapat berupa ,Mengapa, Pentingnya , Alasan.
  • Bab selanjutnya menjawab What (apa). Artinya bab tersebut menjelaskan pengertian, jenis, atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan kita tulis di buku kita, Sebagai contoh Mengenal, Media, Apa itu media, Spesifikasi media.
  • Bab berikutnya yang biasanya merupakan bab akhir, biasanya menjawab How (bagaimana). Nah, untu menjawab How ini, dapat dibuat lebih dari 1 bab karena How meliputi tahap pembuatan, pelaksanaan, penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan. Misal PENERAPAN MODEL,IMPLEMENTASI, PERANCANGAN, HUBUNGAN MODEL, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL.

Sedangkan untuk NASKAH FIKSI seperti novel, cara membuat daftar isi:

  • Tentukan prolog. Biasanya pengenalan tokoh, setting cerita, awal cerita. Biasanya di prolog ini belum ada konflik, alur juga belum terlalu terlihat karena masih merupakan bagian awal dari cerita.
  • Tentukan konflik cerita, biasanya di bab 2 pertengahan sudah mulai muncul apa yang menjadikan konflik atau permasalahan dari cerita itu. Ini merupakan bab inti karena di dalamnya ada hikmah yang dapat diambil dari pembaca.
  • Tentukan klimaks dari konflik. Ini biasanya masih ada di bab pertengahan yang merupakan puncak dari konflik yang terjadi.
  • Tentukan solusi dari konflik yang ada Ini merupakan bagian bab sebelum akhir bab. Biasanya penulis menyajikan solusi permasalahan dari konflik yang terjadi, jalan keluar, adanya hikmah dan pesan kepada pembaca.
  • Tentukan epilog yang merupakan akhir dari cerita dan tentunya merupakan bab penutup dari cerita di naskah fiksi.

Akhir cerita boleh happy ending atau sad ending tergantung dari si penulis. Setelah bapak ibu membuat daftar isi baik untuk naskah fiksi atau non fiksi, kembangkan tulisan dari daftar isi tersebut. Tuliskan sesuai dengan apa yang bapak ibu rancang dalam daftar isi. Mungkin di tengah jalan, akan ada tambahan daftar isi, hal ini tentunya tidak masalah asal tambahan tersebut tidak keluar dari tema yang telah ditentukan

Sebelum masuk langkah ketiga,,setelah kita mempunyai TOC / outline tadi, cari referensi untuk mendukung penulisan buku. Baik buku fiksi atau non fiksi, wajib ada referensi. Beda memang, tapi ini sangat berguna.

3. Jadwal

Jadwal kita tentukan berdasarkan outline yang kita buat, misal kita ingin 1 bulan selesai sementara kita memiliki 5 bab di outline kita, tinggal dibagi saja waktu 1 bulan itu dengan 5 bab. Itu adalah waktu kita menyelesaikan buku 5 Bab dalam 1 bulan.

4. Tulis

Setelah outline oke, jadwal fix , referensi siap, tinggal tulis deh sesuai dengan outline yang kita buat.

5. Revisi

Nah, ini nih yang biasanya waktunya paling lama. Setelah semua tulisan selesai hingga bab akhir, lakukan revisi.

Revisi dapat dilakukan dengan swaeditinv atau dengan bantuan. Saya biasanya meminta bantuan. Caranya saya minta beberapa teman membaca naskah saya, ini sangat berguna untuk menemukan kesalahan dalam penulisan buku saya. Baik dalam hal EYD, struktur kalimat atau pemilihan kosa kata. Dengan demikian, hasil buku kita akan lebih renyah ketika dibaca.

6. Terakhir penerbit

Setelah semua beres, naskah lengkap sudah editing, pelengkap naskah sudah oke, tinggal dimasukkan ke penerbit. Boleh penerbit mayor atau indie. Pasti ada plus minusnya.

 

Itulah cara menulis yang runut Narasumber sampaikan, tampak memang terurai rinci  itu merupakan gambaran yang selama ini dilakukan Narasumber pertemuan kali ini tentu berdasarkan pengalaman beliau.

Lalu bagaimana bagi penulis pemula untuk memulainya apakah hal penjelasan diatas mesti sepenuhnya dilakukan, tentu itu adalah pilihan kalau memang apa yang kita lakukan tahapannya seperti itu, lalu bagaimana seandainya tidak seutuhnya dilakukan, tak masalah. Intinya seperti tema yang diampaikan “ Produktif Menulis Buku” itu merupakan tantangan tersendiri bagi kita semua. Bagaimana caranya setelah kita mengetahui tata cara menulis dan menyusun buku hingga menerbitkan buku kita semakin produktif dalam menulis. Yang terpenting saat ini bila anda sudah melakukan menulis apapun temanya lakukan terus jadikan kebiasaan, selanjutnya kebiasaan itu melekat maka akan terasa mudah dalam menulis.

Saya sendiri melakukan itu semua alhamdulillah hingga saat ini apa yang Narasumber sampaikan saya kolaborasikan dengan apa yang saya rasakan dalam hal cara menulis. Karena semakin kita produktif semakin kita menemukan gaya, karakter dan strategi tersendiri.

 

“Melangkah walapun berat, Karena itu pilihan”

(Asikin Widi Jatnika)

 

 


4 Responses to "AKU SEBULIR PADI 7 ( BERSAMA NORALITA PURWA YUNITA,M.Pd.) "

  1. Intro keren pak,,hanya saja ada beberapa kata yang tidak sesuai EYD seperti produktip yang seharusnya produktif 😁

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel