LITERASI GURU MILENIAL ( BERSAMA CIKGU TERE) ----- AKU SEBULIR PADI 6
Pena Tajam Digital Mengupas Prestasi.
Asikin Widi Jatnika,S.Pd
“Bukan Guru Biasa “diantara buku yang pernah ditulisnya, perempuan Sunda Asli
pemilik nama Sri Theresia Rahayu
teman-teman dekatnya selalu memanggil Sri. Didaerah Sumba merupakan awal mula
permintaan sang pemilik hatinya memanggil Tere. Pengalaman tugas study di
Malaysia sebutan yang menjadikan blog Brandingnya “ Cikgu Tere”.
Saya cukup kepo pada blognya. Lama berselancar dan saya menemukan artikel yang
berjudul
“Tere Liye”. Berselancar pada blog beliau asik sekali, mata ini
dimanjakan dengan tulisan yang sarat makna dan menginspirasi. Anda penasaran silahkan
dilihat link blognya, Cikgutere.com.
Kali kedua saya mengikuti materi beliau dulu di gelombang 16 saat ini di
gelombang 17, pertemuan ke 6 dikelas WAG Menulis, senang sekali kembali bersua
diruang Whatsaap belajar. Karena saat dipertemuan terdahulu beliau memberikan
komentar positif pada tulisan saya.
Seiring itu pula saya terilhami dengan komentar tersebut melalui ide
menulis “ Bahagia dengan Komentar”,
silahkan dilihat link blog saya, https://muncang29.blogspot.com/2020/12/bahagia-dengan-komentar.html.
Atau di tulisan laiinya melalui www.dedenmuncang.com.
Asiknya lagi, kawan-kawan penulis lainnya tergelitik dan tersenyum juga
pada tulisan itu, betapa memang hal itu merupakan energi tersendiri bagi yang
baru memulai menulis. Itulah hakikatnya manusia bentuk pujian merupakan naluri
hati yang terdalam.
Pernah salah satu kawan penulis menukil pertanyaan pada saya. Bagaimana
seandainya bila komentar itu tidak mengenakan?, lantas saya jawab “ anggap saja
itu vitamin literasi. Sembari mengetik saya tersenyum sendiri.
Nah tema yang diangkat kali ini “Blog Sebagai Identitas Digital bagi Guru
Millenial”. nampak pada Plyer. Narasumber ditemani pak Cipto Ardi sebagai Moderator. Sejenak moderator mengapresasi prestasi blognya Narasumber.
Blog media Digital sejak lama hadir mengsisi ruang teknologi para penggunannya. Sejalan dengan menjawab regulasi giat literasi dalam era digitalisasi, nampak geliat blogger mulai terlihat pergerakannya. Salah satunya tentu kita saat ini guru blogger.
Blog saya yakin kita insan pendidik sudah banyak menggunakan sejak lama,
namun keberadaan blog kebanyakan tidak difungsikan dengan baik. Saya sendiri
diantaranya, alhasil blog saya tak ubahnya jaring laba-laba. Jujur blog yang
digunakan masih gratisan belum mengarah ke niat yang belum komersial. Tapi
adakah niat tersebut?, tentu ada. Terpenting saat ini blog bagi saya sebagai
sarana pendukung aktivitas sebagai pendidik.
Dikesempatan yang luar biasa saat ini bergabung di komunitas Kelas WAG
Menulis menjadikan blog saya menjadi media yang hidup, sebagai sarana menyimpan
tulisan dan tersimpan dengan baik. Tidak hanya itu banyak manfaat blog
sebagimana kita ketahui.
Narasumber sendiri mengaskan bahwa blog bisa mencerminkan identitas pemiliknya. Saya sangat setuju blog merupakan bagian dari identitas digital. Ketika orang lain Searching dengan domain kata yang dimaksud akan muncul branding sipemilik blog.
Ambil contoh saya mengetik guru inspirasi, atau motivator handal pasti akan
muncul blog yang memiliki identitas digital tersebut. Positifnya identitas
digital disamping sebagi bagian dari sipemiliknya tentu memberikan kemudahan
bagi pembacanya.
Nah biar blog kita tampak menarik dan
memiliki identitas tersendiri Narasumber memberikan tipsnya:
Mudah bukan?. Tak salahnya kita mencoba atau memperbaiki konten blog kita lebih baik lagi. Dengan harapan blog kita lebih memiliki manfaat. Tidak tertutup kemungkinan blog kita mendapatkan nilai ekonomi, itu sudah banyak terbukti. Banyak creator-creator blog yang sukses dan mendapatkan finansial dari kegigihannya menjadikan blog salah satu sumber penghasilan.
Apakah kita mampu sebagai guru membuat identitas digital dan konten yang
menarik? Saya yakin kita bisa. Saat ini saja kita sudah ada ditempat yang
searah belajar bersama di kelas WAG Menulis bersama para Guru Blogger Penulis
Hebat.
Sbagai seorang pendidik dituntut mengembangkan potensi diri
gaung literasi sudah lama menggema, gaung AKM semakin mendekat. Tak ada kata
terlambat , sejak sekarang menuju era digital tak ayal predikat guru
milenial akan melekat pada diri kita.
Tidak segera merubah mindset menata diri sukses sebagi guru pembelajar,
tentu akan berimbas predikat guru jadul tak update dan gaptek pada kita, semoga tidak
terjadi demikian.
Dari pelosok kampung hingga ke Metropolitan guru dituntut mengimbangi
situasi era digital ini. Tak ada alasan untuk mengeluh, wah sombong kali jangan
mengeluh!, ya. Kita yang dimudahkan dan memiliki pasilitas penunjang harus
mampu merubah menjadi contoh laiinya.
Nyata banyak prestasi yang diraih guru dipelosok terlebih daerah 3T dengan
keterbatasan yang ada dan mereka mampu bersaing diantara dinamika perubahan
mindset pendidikan saat ini.
Sebagai predikat Guru Milenial yang dinukilkan pada tema malam ini. Mari
kita jadikan media blog sebagai “Pena
Tajam Digital Mengupas Prestasi”.
Salam literasi 2021
Mantap ...
BalasHapusTerimaaksih
HapusMenulis cepat, baru selesai materi langsung kirim
BalasHapusterimakasih. semangat p dadang
HapusBahasanya santuy,
BalasHapusBahasa saya cenderung kaku 🤔
bu atik saya yakin lebih baik lagi tulisannya.semangaat bu
HapusBagus sekali resumenya
BalasHapusTerimakasih pak suparno
Hapusgurih, renyah, kriuk riuk, pak Asikin mantap lah. semangat berkarya semangat menginspirasi
BalasHapusaduh jadi tersanjung terimakasih pak hadi yang baik hati.semangaaat pak
HapusSemangat terus pak Asikin
BalasHapusterimakasih, selalu pak Chris
Hapusterimakasih master
BalasHapusMantap Pak....terimakasih dah main Pak......maaf gak ada kopinya......terimakasih suportnya pak...
BalasHapusterimakasih bunda entin..gpp ...semangaaat
HapusLuar biasa tulisannya, Pak. Saya suka bagian terakhirnya. Bisa mnjdi inspirasi judul buku baru.
BalasHapusterimakasih Cikgu tere supportnya. Rencana seperti itu.
HapusKeren pak tulisannya...enak banget kata2nya...santadan renyaj, dan gurih saat dibaca
BalasHapusterimaaksih bunda dwi...semangaaat
HapusLuar biasa Pak Asikin. Resumenya lengkap dan rapi. Lanjut dan tetap semangat.
BalasHapusterimakasih ibu mujiatun
HapusMantaaaap...deh, TOP pokoknya..
BalasHapusterimakasih bunda utami
Hapus