BERSAMA PAK TAUPIK HIDAYAT

Mata Hati Sang Dosen


"Hidup adalah suatu perjalanaan, karena itu  kita harus selalu siap akan kejutan kejutan nya yang nikmat" .

 ( Taufik uieks, 2020)

Seorang dosen juga penulis. punya basic pendidikan penerbangan. Wow lengkap sudah. Pernah keliling ke 70 negara dan 5 benua. Beliau adalah pak Taufik Hidayat,S.E, S.Si, M.Si.

Seorang dosen? Keliling dunia?. Kok bisa ya? sejenak saya tertegun. Terlepas dari kekaguman saya terhadap beliau. Tentu semua tidak ada yang tidak mungkin. Itu merupakan kehendak Tuhan yang disematkan dalam risalah hidup beliau. Dan tentu patut disyukuri.

Rasa syukur dalam hidup tentu bukan saja ketika kita banyak rezeki dan banyak kesempatan. Tentu apapun yang kita jalani dalam hidup patut disyukuri.

Mencermati karya tulisan yang beliau perlihatkan. Tentu karya tulisan yang begitu luas khasanahnya yang saya rasakan. Dominan berbagai kisah perjalanan yang penuh syarat makna. Tentu sangat mengilhami dan mampu membuat saya larut dalam kisah yang dituliskan beliau.

Tentu karena beliau seorang guru dan memiliki kemampuan menulis. Dalam perjalanannya, entah kedinasan atau diluar kedinasan. Setiap apa yang beliau lihat dan rasakan. mampu menjelma menjadi sebuah kisah yang menarik dan enak dibaca. Hingga seakan merasa seakan-akan larut dalam kisah yang belaiu nukilkan.

Nah. Dalam kelas WAG Menulis kali ini. tentu beliau berbagi banyak hal terkait. Bagaimana cara  menulis, Bagaimana cara menuangkan ide menulis dan bayak hal laiinya terkait menulis. Dapat kita lihat dari banyak artikel dan buku karya beliau. 

Jadi dari perjalanan beliau bisa jadi artikel. Bagaimana caranya? silahkan dibaca 6 point dibawah ini.

1. Mengamati 

2. Membuat foto

3. Diskusi wawancara 

4 .Mencari informasi tambahan 

5. Mencari keunikan 

6 . Merangkum dalam tulisan

Tampak mudah dan sederhana kan ya? hal tersebut membutuhkan impropisasi kemampuan kita. Boleh ditambahkan 6 point tersebut? ya sah-sah saja silahkan jika kita perlu impropisasi lagi. 6 point tersebut adalah merupakan startegi beliau menulis pada setiap moment perjalanannya.

Kita juga bisa bercerita berdasarkan foto yang ada. Mengamati kembali detail keadaan ruangan arsitektur bangunan dan laiinya. Juga perhatikan siapa saja yang ada suasana di sekitar cuaca dsb.

Melakukan perjalanan apalagi ke mancanegara ada baiknya kita mengetahui juga sedikit banyak mengenai budaya, bahasa, kebiasaan dan sejarah tempat yang dituju. Ungkap beliau.

Ini beberapa buku dan artikel tulisan beliau. Dengan nama pena Taufik Uieks.

1. Mengembara ke masjid -masjid di pelosok dunia .Peniti media th 2015

2. 1001 Masjid di 5 benua.  Mizan 2016

3. Jejak langkah menuju Baitullah jilid 1-3. Thn 2020

4. Tamasya ke Masa Depan Jikid 1-2


Dalam setiap penulisan artikel beliau menggunakan bahasa yang sederhana, simpel namun menarik. Ciptakan semacam branding pada tulisan kita. Dalam tulisan sedikit masukan dialog atau percakapan dalam bahasa lokal. Bahasa daerah saja bisa dijadikan pemanis dalam tulisan kita. Ini akan membuat tulisan lebih menarik dan hidup. Pungkas beliau.

Nah. Menarik sekali kan strategi menulis beliau? menciptakan branding disebutkan juga oleh beliau, branding sangat perlu bagi penulis. 

Personal branding bagi penulis adalah sebuah cara agar kita semakin dikenal oleh banyak orang dengan cara menunjukkan “merek” diri kita. Cara untuk membangun personal branding  sebagai penulis.

  1. Identitas. Perkenalkan sebagai penulis di media sosialmu. 
  2. Mintalah testimoni. Hal ini dapat membuat kita sebagai penulis makin bisa mendapatkan kepercyaan dan pengakuan dari orang lain.
  3. Bangunlah jaringan. Kenapa kita harus membuat jaringan? Jaringan membuat kita semakin mudah dikenal dan memperbanyak relasi terkait profesi yang kita tekuni.
  4. Konsisten menulis. Ini menjadi hal yang penting dan perlu kita lakukan secara rutin. Menulislah baik di media sosial dan membuat karya. Tekuni pula genre tulisan yang kamu selama ini lakukan.
  5. Harus selalu update. Seorang penulis haruslah memiliki semangat mendapatkan informasi serta memberikan kebaruan bagi para pembacanya. Jangan sampai ketinggalan. 
Sumber : https://casciscus.bakbuk.id/2018/12/27/membangun-personal-branding-bagi-penulis/

Lalu bagaimana artikel beliau menjadi buku. Berdasarkan Pengalamanya menulis buku diantaranya  kompilasi beberapa artikel dengan tema yang sama.

https://www.kompasiana.com/taufikuieks/5508ea28813311931cb1e273/menjadi-marbot-di-masjid-bawah-tanah-di-athena-lawatan-ke-masjid-masjid-di-mancanegara-10

https://en.minanews.net/taufik-uieks-masjid-wander-50-countries/

Salah satu contoh  mengenai perjalanan ke masjid masjid. Satu demi satu artikel mengenai masjid dikumpulkan dan kalau sudah banyak beliau satukan. Menjadi buku. Walapun beliau sendiri pada  awalnya memang tidak menyangka artikel yang belaiu tulis bisa jadi buku .

Banyak, beliau sampaikan tentang pengalamannya menulis buku. Seperti halnya pada sesi pertanyaan. Beliau sangat antusias menjawab semua pertanyaan dengan baik dan dapat dipahami.

Beberapa kutipan pertanyaan :

Pak Marinan.

Bagaimana cara mengamati dari hasil membuat foto  sehingga jadi tulisan yg enak di baca dan menarik?

Jawaban  narasumber :

Dari sebuah foto kita bisa mengenang kembali keadaan sewaktu kita disana. Kita gambarkan situasinya keadaan sekitar atau bangunan yang kita amati. Lalu kita tuangkan dalam tulisan.

Bu Tini Sumartini

Tentang branding, bapak sangat beruntung karena bisa punya branding menulis memoar perjalanan. Mohon berbagi tips-tips branding ini, Karena sebagai penulis pemula belum terpikirkan tentang itu. Terimakasih.

Jawaban narasumber :

Beda untuk setiap individ.kita tahu, kuat dimana.  Dan tulis hal yg kita suka kita kuasai. Saya misalnya suka Travel suka belajar sejarah bahasa, suka sastra dan sedikit misteri, makanya saya tulis tentang travel tentang bahasa tentang sejarah dan juga sesekali tentang misteri.

Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertannyaan bagus berikut jawaban narasumber yang tidak saya sertakan dalam tulisan ini.

Nah sedikit ada gambaran kan mengenai hal menulis? saya harapkan tidak hanya sedikit, tetapi penjelasan yang disampaikan beliau mampu mengilhami dan memudahkan kita untuk terus berkarya.

Olah raga, olah rasa, olah pikir. Menulis terus menulis. Tinggal kembali kepada diri kita sendiri. Apakah punya mimpi? apakah punya harapan? lakukan itu niscaya mimpi dan harapan kita suatu saat dapat kita raih. 

Sesungguhnya apa yang kita dengar, kita lihat , kita rasakan. Bisa menjelma menjadi ruang kisah untuk diceritakan pada tulisan.

Alam raya menyapa, betapa alam ini menyediakan nuansa dan sudut pandang bagi kita. Seakan alam ini berbicara. Tulislah aku, karena aku ingin engkau ceritakan.


Salam Literasi

Asikin Widi Jatnika

@Blogger kampung

@ Deden 



















6 Responses to "BERSAMA PAK TAUPIK HIDAYAT"

  1. Wiiih.. mantaap sekali resumenya pak.. kereeeen...

    BalasHapus
  2. Keren pak, Taufik bukan Taupik. He he

    BalasHapus
  3. Menulis, ya menulis mengasyikan. Menuangkan fikiran menjadi untaian kata yang bermakna akan menjadikan kepuasan tersendiri. Jika boleh mengibaratkan dengan pisau yang selalu diasah dan menjadi tajam. Menulis harus dilatih agar semakin tajam.

    Satu diantara kebahagiaan menulis, yaitu jika pembaca tersenyum menghubungkan kata yang dirangkai oleh penulis...

    Salam literasi..

    BalasHapus
  4. Bagus resumenya....hanya nama narasumber, cek lagi pak. Semangat

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel